Cari disini

Showing posts with label Infografis. Show all posts
Showing posts with label Infografis. Show all posts

Infografis Asma


Asma
Asma

Asma adalah suatu kelainan berupa peradangan kronik saluran napas yang menyebabkan penyempitan saluran napas (hiperaktifitas bronkus) sehingga menyebabkan gejala episodik berulang berupa mengi, sesak napas, dada terasa berat, dan batuk terutama pada malam atau dini hari.

Penyebab pasti dari penyakit asma belum diketahui. 

Para peneliti berpikir beberapa interaksi faktor genetik dan lingkungan bisa menyebabkan asma, paling sering terjadi pada awal kehidupan.

Faktor - faktor yang dapat memicu timbulnya Asma/Faktor Pencetus
Faktor Pencetus Asma

Faktor - faktor yang dapat memicu timbulnya Asma/Faktor Pencetus

Faktor pencetus adalah faktor yang dapat memicu timbulnya asma. Tiap individu mempunyai faktor pencetus yang tidak selalu sama atau berbeda.

  1. Bulu binatang
  2. Asap rokok
  3. Asap rumah tangga
  4. Debu pada bantal dan kasur
  5. Bau-bauan yang menusuk
  6. Obat semprot pembunuh serangga
  7. Tepung sari dan bunga/tumbuhan
  8. Perubahan cuaca
  9. Kecapaian, kelelahan
  10. Psikologis/stres
  11. Sakit flu
  12. Makanan/minuman tertentu : ikan laut, udang, kedelai, telur, susu, minuman bersoda.
  13. Obat-obatan tertentu : aspirin, antibiotik, steroid.

Gejala Asma
Gejala Asma
Apa saja Gejala Asma ?
Gejala Asma dapat berupa :
  1. Batuk berdahak
  2. Sesak napas
  3. Napas berbunyi (Mengi)
  4. Ada riwayat alergi
  5. Ada riwayat Asma dalam keluarga
Gejala tersebut mempunyai ciri khas :
  1. Ada faktor pencetus
  2. Berulang atau hilang timbul
  3. Memburuk pada malam hari
  4. Dapat reda spontan dengan atau tanpa pengobatan
Pencegahan Asma
Pencegahan Asma

Upaya-Upaya Pencegahan Asma
Pencegahan Asma
  1. Berhenti merokok
  2. Hindari paparan asap rokok, debu, polusi udara, bau-bauan yang mengiritasi seperti parfum, obat semprot serangga, deterjen cucian
  3. Jangan memelihara hewan seperti anjing dan kucing
  4. Gunakan kasur dan bantal sintesis atau jika tidak ada, gunakan kain penutup yang terbuat dari bahan sintesis
  5. Usahakan tidak memakai karpet di dalam rumah/kamar tidur
  6. Jemur dan tepuk-tepuk kasur secara rutin
  7. Gunakan masker bila menyapu lantai
  8. Bersihkan perabotan rumah dengan kain lembab
  9. Hindari penggunaan kipas angin, bila menggunakan kipas angin maka bersihkan kipas angin dan filternya secara rutin
  10. Patuh minum dan menggunakan obat pelega dan pengontrol secara teratur sesuai anjuran Dokter
  11. Gizi yang cukup dan seimbang
  12. Olahraga teratur
Pencegahan Asma
Pencegahan Asma


Pengobatan Asma
Pengobatan Asma
Lihat Juga: Kombinasi Jahe dan Obat Asma Lebih Efektif
Pengobatan Asma
Konsultasikan rencana tindakan asma Anda dengan Dokter. Anda dan Dokter harus bekerja sama membuat rencana terkait penggunaan obat Asma, pemicunya, cara menghindarinya, dan tindakan yang harus dilakukan saat Asma Anda kambuh. 
Ada dua jenis obat-obatan yang diperlukan bagi penderita Asma
  • Obat pelega untuk menghentikan serangan Asma
  • Obat pengontrol untuk mengontrol Asma, diberikan agar tercapai keadaan Asma terkontrol
Sumber: Kemkes.go.id

Infografis Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK)

Penyakit paru obstruktif kronis atau sering disingkat PPOK adalah istilah yang digunakan untuk sejumlah penyakit yang menyerang paru-paru untuk jangka panjang. Penyakit ini menghalangi aliran udara dari dalam paru-paru sehingga pengidap akan mengalami kesulitan dalam bernapas.PPOK umumnya merupakan kombinasi dari dua penyakit pernapasan, yaitu bronkitis kronis dan emfisema.

Penyakit paru obstruktif kronis atau sering disingkat PPOK
Penyakit paru obstruktif kronis atau sering disingkat PPOK

Bronkitis
adalah infeksi pada saluran udara menuju paru-paru yang menyebabkan pembengkakan dinding bronkus dan produksi cairan di saluran udara berlebihan.

Emfisema adalah kondisi rusaknya kantung-kantung udara pada paru-paru yang terjadi secara bertahap.


Sejumlah faktor risiko yang dapat meningkatkan risiko seseorang untuk mengidap PPOK meliputi:

faktor risiko yang dapat meningkatkan risiko seseorang untuk mengidap PPOK
faktor risiko yang dapat meningkatkan risiko seseorang untuk mengidap PPOK

Rokok, Pajanan asap rokok pada perokok aktif maupun pasif merupakan faktor utama penyebab PPOK serta sejumlah penyakit pernapasan lainnya. Diperkirakan, sekitar satu dari empat orang perokok aktif mengidap PPOK.

Pajanan polusi udara, Misalnya asap kendaraan bermotor, debu jalanan,gas buangan industri, briket batu bara, debu vulkanik gunung meletus, asap kebakaran hutan, asap obat nyamuk bakar, asap kayu bakar, asap kompor, polusi di tempat kerja (bahan kimia, debu/zat iritasi, dan gas beracun)

Usia. PPOK akan berkembang secara perlahan selama bertahun-tahun. Gejala penyakit umumnya muncul pada pengidap yang berusia 35 hingga 40 tahun.

Faktor keturunan. Jika memiliki anggota keluarga yang mengidap PPOK, Anda juga memiliki risiko lebih tinggi untuk terkena penyakit yang sama.

Gejala Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK):
Gejala Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK)
Gejala Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK)
  1. Batuk kronik dengan/ tanpa dahak yang tidak kunjung sembuh.
  2. Makin sering tersengal-sengal, bahkan saat melakukan aktivitas fisik yang ringan seperti memasak atau mengenakan pakaian.
  3. Mengi atau sesak napas disertai berbunyi.
  4. Lemas (kehilangan kemampuan/produktivitas)
  5. Sering mengalami infeksi paru.
  6. Penurunan berat badan.
Sumber: Kemkes.go.id

Cari disini:

Popular Posts