Cari disini

Bupati Lantik 24 Pejabat Struktural dan Fungsional

Bupati Lantik 24 Pejabat Struktural dan Fungsional
Untuk meningkatkan kinerja bagi para pejabat dilingkungan Pemda Kabupaten Cirebon pada tanggal 6 Desember 2013 bertempat diruang Paseban telah dilaksanakan pelantikan 24 pejabat dilingkungan Setda Kabupaten Cirebon kegiatan tersebut dimaksudkan agar para pejabat dilingkungan pemda Kabupaten Cirebon dapat meningkatkan kinerja dalam memberikan pelayanan terhadap masyarakat.

Pada kesempatan tersebut hadir Muspida Kabupaten Cirebon, pejabat Setda, Kepala Dinas se-Kabupaten Cirebon, anggota DPRD, Camat se-Kabupaten Cirebon serta sejumlah undangan.

Bupati Cirebon Drs. H. Dedi Supardi, MM pada kesempatan tersebut mengatakan bahwa diadakannya rotasi dan mutasi jabatan dilingkungan pemda Kabupaten Cirebon mempunyai tujuan agar para pejabat akan lebih meningkat lagi kinerjanya sehingga pelayanan terhadap masyarakat akan lebih baik lagi, dengan meningkatnya kinerja para pejabat dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat tentunya pembangunan diKabupaten Cirebon akan lebih baik lagi dan ini merupakan salah satru cara untuk memicu dan memacu kepada para Pegawai Negri Sipil dalam meningkatkan pengamdiannya kepada masyarakat sebagai abdi masyarakat dan abdi negara.

Kegiatan tersebut diakhiri dengan pemberian selamat kepada pejabat yang baru dilantik.

(Edy’s,Ben’s,Intan.V-Diskominfo)

Sumber:  http://www.cirebonkab.go.id/bupati-lantik-24-pejabat-struktural-dan-fungsional/

Bupati Lantik 5 Anggota Komisi Informasi Kabupaten

Bupati Lantik 5 Anggota Komisi Informasi Kabupaten
Dalam rangka memenuhi kebutuhan dan pembangunan dibidang pelayanan informasi publik pada tanggal 6 Desember 2013 Bupati Cirebon melantik 5 orang anggota Komisi Informasi Kabupaten Cirebon periode 2013 – 2017 dengan rincian sebagai berikut :

1.Walim SH.MH
2.Yusron
3.Drs. Eris Suhendi
4.Mahmud Jawa
5.Iin Mashruchin

Kelima kandidat yang dilantik tersebut merupakan hasil seleksi test and poper test sebelumnya.

Hadir pada kesempatan tersebut.: Anggota DPRD. Muspida Kabupaten Cirebon, para pejabat Pemda, kepala dinas intansi se Kabupaten Cirebon, Camat seKabupaten Cirebon dan sejumlah undangan.

Pada kesempatan tersebut Bupatri Cirebon mengatakan dengan terbentuknya Komisi Informasi Kabupaten Cirebon diharapkan pelayanan terhadap masyarakat khususnya dibidang informasi dapat segera terlayani dan sengketa informasi dapat teratasi, selain itu di era globalisasi informasi ini tentunya masyarakat dalam mendapatklan informasi dapat dengan mudah namun informasi tersebut belum tentu benar, untuk hal tersebut diharapkan dengan adanya Komisi Informasi Kabupaten permasalahan informasi dapat teratasi

Kegiatan tersebut dilanjutkan dengan pemberian selamat dari para pejabat,

(Edy’s,Ben’s-Diskominfo)

Sumber:  http://www.cirebonkab.go.id/bupati-lantik-5-anggota-komisi-informasi-kabupaten/


Sedih Berkepanjangan Memicu Penyakit


http://puskesmasgempolcirebon.blogspot.com/2013/05/sedih-berkepanjangan-memicu-penyakit.html
Sedih Berkepanjangan Memicu Penyakit
Bagaimana seseorang melewati perasaan berkabung ini dan segera pulih berbeda pada tiap orang. Kemampuan ini disebut juga dengan resiliensi atau penyesuaian diri saat dihadapkan pada tekanan internal atau eksternal.

Tingkat resiliensi yang rendah, sehingga seseorang merasa sedih berkepanjangan, ternyata bisa berdampak buruk pada kesehatan jangka panjang.

"Kehilangan akan menyebabkan luka. Ini adalah faktor risiko baru dalam lingkungan publik," kata Toni Miles, dari Universitas Georgia.

Para ahli mengatakan rasa berduka yang berkepanjangan akan memicu gangguan kesehatan seperti obesitas, diabetes, kebiasaan merokok, dan dirawat di rumah sakit.

"Jika kita mempelajari tentang perawatan, kita akan menemukan bahwa rasa duka bisa membunuh seseorang," kata Miles.

Meski pengaruh dari rasa sedih tersebut bervariasi pada tiap orang, tergantung dari resiliensi, faktor dukungan sosial adalah faktor yang penting untuk membantu seseorang keluar dari rasa dukanya. Dukungan itu bisa berasal dari pasangan, keluarga, teman, atau profesional bidang kesehatan mental.

Sumber: KOMPAS.com

Kompetisi Tingkatkan Kadar Hormon Pria

http://puskesmasgempolcirebon.blogspot.com/2013/05/kompetisi-tingkatkan-kadar-hormon-pria.html
Kompetisi Tingkatkan Kadar Hormon Pria
Kompetisi tidak hanya terjadi di dunia olahraga. Dalam kehidupan sehari-hari kita harus selalu siap menghadapi berbagai persaingan. Kompetisi bukanlah sesuatu yang perlu ditakuti, malah ini bisa menjadi motivasi baru.

Apalagi bagi kaum pria, karena kompetisi tersebut justru bisa meningkatkan kadar hormon testosteron jika Anda keluar sebagai pemenangnya. Hanya saja, hal tersebut baru terjadi jika jenis kompetisi yang dilakukan bukan melawan teman sendiri, melainkan orang yang tidak dikenal atau orang yang dianggap musuh.

Sebuah studi menemukan, kadar testosteron pada pria yang menang bermain domino melawan orang asing meningkat lebih dari 30 persen. Sementara percobaan yang dilakukan pada pria yang melawan temannya sendiri tidak menunjukkan adanya perubahan pada kadar testosteron mereka.

Para peneliti mengatakan, peningkatan hormon testosteron merupakan reaksi alami tubuh saat ingin menang. Ketika hormon testosteron meningkat, jaringan otot terstimulasi, kemampuan koordinasi dan pikiran meningkat. Maka orang cenderung merasa lebih percaya diri untuk menghadapi kompetisi. Sedangkan setelah menang, kadar testosteron semakin meningkat untuk memastikan tubuh siap menghadapi kompetisi selanjutnya.

Lalu mengapa kadar testosteron tidak naik saat berkompetisi dengan teman sendiri? Penulis studi Mark Flinn menuturkan, manusia pada dasarnya membutuhkan kemitraan dan pertemanan untuk bertahan hidup. Maka jika kadar testosteron justru meningkat saat melawan teman sendiri, mungkin hubungan pertemanan yang dimiliki tidak akan bertahan lama.

Flinn mengatakan, hasil studi ini juga berlaku pada kompetisi non-olahraga. Kompetisi non-olahraga seperti mendapatkan kontrak pekerjaan juga dapat meningkatkan kadar hormon ini.

Kendati demikian, kadar testosteron yang naik saat menang kompetisi hanya bersifat sementara. Mengurangi kadar lemak tubuh, latihan kekuatan, makan seimbang, cukup tidur, dan tidak stres merupakan beberapa cara alami untuk meningkatkan kadar testosteron secara berkelanjutan.

 Sumber: KOMPAS.com

Pahami Sistem KJS, Jangan Main Lapor ke Media

http://puskesmasgempolcirebon.blogspot.com/2013/05/pahami-sistem-kjs-jangan-main-lapor-ke-media.html
Pahami Sistem KJS, Jangan Main Lapor ke Media
Warga DKI Jakarta diimbau untuk memahami sistem rujukan yang diterapkan program Kartu Jakarta Sehat (KJS). Dengan memahami dalam model pelayanan kesehatan, masyarakat diharapkan akan mengikuti pelayanan sesuai prosedur dan menghindari kesaalahpahaman.

Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Selatan dr. Kurnianto Amin menjelaskan bahwa dalam sistem pelayanan KJS, tahap proses pengobatan menggunakan sistem rujukan. Pasien harus mengawali proses pengobatan dari Puskesmas sebagai tempat pelayanan kesehatan tingkat dasar, untuk kemudian akan dirujuk oleh dokter umum ke poliklinik. Oleh sebab itu pula, KJS tidak berlaku untuk pengobatan di Poliklinik.

Dengan lebih mengenal sistem KJS, kata Kurnianto, maka warga akan lebih paham dan tidak lantas melaporkan pada media massa ketika mengalami kesulitan dalam pelayanan KJS.

"Jadi KJS tidak berlaku di Poliklinik. Kalau ditolak jangan lantas lapor media lalu diterusin ke Pak Ahok, saya yakin Pak Ahok justru akan membela kami," ujar Kurnianto saat memberikan sosialisasi dalam acara peluncuran KJS di Puskesmas Jakarta Selatan pada Selasa (28/5/2013).

Lebih jauh ia memaparkan, rujukan pengobatan dalam pemeriksaan kesehatan berada dalam kewenangan dokter yang memeriksa, bukan atas permintaan pasien.

"Rujuk atau dirujuk dokter yang ngasih, bukan pasien yang meminta karena dokter yang lebih mengetahui dengan segala ilmu yang mereka miliki," jelasnya kepada sejumlah warga penerima KJS.

Sementara itu, dalam kata sambutannya Wali Kota Jakarta Selatan Syamsuddin Noor juga akan mengupayakan sosialisasi berkelanjutan kepada masyarakat pengguna KJS. Dengan adanya sosialisasi, maka diharapkan nantinya tidak ada lagi kesalahpahaman akibat kurangnya informasi tentang KJS.

Sumber: KOMPAS.com

Cari disini:

Popular Posts