Pengendalian Demam Berdarah di Indonesia dengan Teknologi Wolbachia

Pengendalian Demam Berdarah di Indonesia dengan Teknologi Wolbachia

Pengendalian Demam Berdarah di Indonesia dengan Teknologi Wolbachia
Pengendalian Demam Berdarah di Indonesia dengan Teknologi Wolbachia
Pada tahun 2022-2023, teknologi Wolbachia telah menjadi bagian integral dari Strategi Nasional Pengendalian Demam Berdarah di Indonesia. Fase pelaksanaan teknologi ini sudah dimulai di lima kota utama: Semarang, Jakarta Barat, Bandung, Kupang, dan Bontang.

Inisiatif ini diawali dengan Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 1341 tentang Penyelenggaraan Pilot Project Implementasi Wolbachia sebagai Inovasi Penanggulangan Demam Berdarah, yang menandai langkah maju dalam perang melawan penyakit yang disebarkan oleh nyamuk Aedes aegypti.

Cara Kerja Wolbachia dalam Melumpuhkan Virus Dengue

Wolbachia adalah bakteri yang dapat melumpuhkan virus dengue dalam tubuh nyamuk Aedes aegypti. Bakteri ini membuka potensi baru dalam pengendalian demam berdarah. Melalui mekanisme kawin silang, di mana nyamuk jantan ber-Wolbachia dapat memblokir virus dengue pada nyamuk betina dan sebaliknya, menghasilkan telur yang mengandung Wolbachia. Penyebaran bakteri ini membawa dampak positif dalam menekan penularan penyakit.

Pada uji coba sebelumnya di Kota Yogyakarta dan Kabupaten Bantul pada tahun 2022, lokasi yang telah diinokulasi Wolbachia menunjukkan penurunan kasus demam berdarah hingga 77 persen, serta pengurangan proporsi pasien yang dirawat di rumah sakit sebesar 86 persen.

Penerapan teknologi Wolbachia di Indonesia menggunakan metode "penggantian," di mana nyamuk jantan dan betina ber-Wolbachia dilepaskan ke populasi alami. Pendekatan ini memastikan bahwa keturunan nyamuk setempat juga mengandung Wolbachia, menciptakan efek perlindungan yang berkelanjutan.

Prof. Uut, seorang ahli di bidang ini, menyatakan bahwa Wolbachia tidak hanya memblokir replikasi virus dengue dalam tubuh nyamuk, tetapi juga memberikan perlindungan berkelanjutan dari satu generasi nyamuk ke generasi berikutnya. Dampak positifnya terhadap pengurangan penyakit demam berdarah dan kebutuhan rawat inap memberikan implikasi signifikan pada penghematan biaya dalam upaya pengendalian dengue di negara yang mengadopsinya.

Sumber: Kemkes.go.id dan berbagai sumber

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url
kembali ke atas