7 Jenis Tes dalam Cek Pra-Nikah yang Akan Dijalani Calon Pengantin

7 Jenis Tes dalam Cek Pra-Nikah yang Akan Dijalani Calon Pengantin

Merencanakan untuk melakukan cek pra-nikah bersama pasangan? Pemeriksaan ini penting untuk mendeteksi infeksi yang dapat mempengaruhi reproduksi serta untuk menekan risiko penyakit bawaan dari salah satu atau kedua pihak. Berikut adalah tujuh jenis tes yang umumnya dilakukan dalam pre-marital check up:

Merencanakan untuk melakukan cek pra-nikah bersama pasangan? Pemeriksaan ini penting untuk mendeteksi infeksi yang dapat mempengaruhi reproduksi serta untuk menekan risiko penyakit bawaan dari salah satu atau kedua pihak. Berikut adalah tujuh jenis tes yang umumnya dilakukan dalam pre-marital check up:
 7 Jenis Tes dalam Cek Pra-Nikah yang Akan Dijalani Calon Pengantin

1. Pemeriksaan Darah

Calon pengantin akan menjalani serangkaian tes darah yang mencakup pemeriksaan leukosit, hematokrit, trombosit, hemoglobin (Hb), eritrosit, hingga laju endap darah. Bagi perempuan, pemeriksaan tingkat Hb sangat penting untuk mengetahui risiko thalassemia.

2. Tes Golongan Darah dan Rhesus

Pemeriksaan ini penting untuk mengetahui kecocokan antara rhesus darah pasangan, karena ketidakcocokan rhesus (Rh-negatif pada perempuan dan Rh-positif pada pria) dapat menyebabkan masalah serius pada kehamilan dan kesehatan bayi.

3. Deteksi Hepatitis B

Tes ini dilakukan untuk menghindari kemungkinan transmisi hepatitis B melalui hubungan seksual. Hepatitis B merupakan penyakit berbahaya yang dapat menyebabkan cacat fisik hingga kematian pada bayi yang dilahirkan.

4. Tes TORCH

TORCH adalah akronim untuk beberapa jenis infeksi: Toxoplasma, Rubella, Cytomegalovirus (CMV), dan Herpes. Infeksi ini dapat ditularkan melalui konsumsi makanan mentah atau kontak dengan kotoran hewan peliharaan. Tes ini penting untuk mencegah keguguran dan kelahiran prematur.

5. Pemeriksaan HIV/AIDS

Tes ini wajib dilakukan sesuai dengan Surat Edaran Menteri Kesehatan. Biasanya, tes HIV/AIDS ditujukan pada perempuan hamil. Pemeriksaan dilakukan dengan mengambil sampel darah dari Anda dan pasangan.

6. Tes Gula Darah

Mengetahui kadar gula darah tidak hanya penting untuk menghindari diabetes, tetapi juga untuk mengantisipasi komplikasi dari penyakit tersebut, terutama pada perempuan hamil yang hormon tubuhnya kurang stabil.

7. Tes Urin

Terakhir, Anda dan pasangan disarankan untuk menjalani tes urin lengkap. Pemeriksaan ini akan membantu mengetahui adanya penyakit sistemik atau metabolik berdasarkan warna, bau, dan jumlah urin yang dikeluarkan.

Semoga informasi ini bermanfaat! (dikutip dari berbagai sumber)

Diperkenankan/diperbolehkan untuk mencopypastekan artikel ini dengan mencantumkan sumbernya/link blog ini, terima kasih.

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url
kembali ke atas